By Meriza Akbar(3 Maret 2012)
Selamat malam, ingatanku.“Pukul tiga esok hari, aku ingin bersama.”
Kau terdengar lesu tak beralasan.Hanya hitam putih yang memberimu hiasan.
Kalau kau mau tunggu sebentar, aku akan memanggil pikiran yang merindukan suaramu dengan tidak sabar
Selamat pagi, ceritaku.
“Pukul tiga sore nanti, kita lalui bersama.”
Kau yang selalu menjadi sumber semua kata-kata.
Entah mengapa hanya angin yang memberikan pesan yang sama.
Persiapkan segalanya, dan kita akan menulis kalimat sempurna.
Selamat siang, rahasiaku.
“Pukul tiga sore ini, kita harus bersama.”
Aku membersihkan jubahku dari kecemasan lama. Agar dapat kau peluk di antara selipan luka.
“Di detik dan titik ini, kita berada di dimensi ruang dan waktu yang sama.”
Tetapi janganlah kita lupa untuk lupa.
Setelahnya...