Monday 28 September 2015

Sie Reuboh?




Kabupaten Aceh Besar yang terletak di ujung Barat Indonesia tidak hanya menyimpan panorama alam indah, baik pemandangan bahari maupun hutan. Akan tetapi juga dikenal dengan tersedianya beragam kuliner tradisional yang tidak kalah cita rasanya dengan kuliner modern saat ini.

Dari sekian banyak makanan tradisional yang terdapat di Aceh Besar, ada salah satu masakan yang cukup mengesankan bagi banyak wisatawan asing yang mencoba masakan ini, yaitu Sie Reuboh.
Sie Reuboh ini sendiri merupakan masakan yang terhitung cukup sederhana di Provinsi Aceh mengingat kebanyakan dari makanan khas dari Aceh Besar memang merupakan makanan berbumbu kuat dan mengandung banyak rempah. 

Nek Andini, seorang nenek yang tinggal di kawasan Indrapuri, Aceh Besar, mengaku selalu memasak sie reuboh pada saat meugang untuk disuguhkan kepada seluruh anak-cucunya. Tak jarang beliau memasak berkilo-kilo daging untuk anak dan cucunya tersebut hingga beberapa periuk. Periuk yang digunakan untuk memasak sie reuboh haruslah terbuat dari tanah liat. Konon jika tidak menggunakan tanah liat dan kayu bakar, rasa khas dari sie reuboh akan terasa berbeda dari yang menggunakan periuk dari tanah liat.
Nek Andini saat sedang meracik bumbu pada sie reuboh

Sie reuboh yang merupakan makanan asli daerah ini berbahan dasar daging sapi atau kerbau yang dibumbui bawang merah, bawang putih, kunyit, cabe rawit, cabe merah dan merica serta beberapa bumbu pilihan lainnya. Semua bumbu ini dihaluskan lalu dimasukkan kedalam rebusan daging. Sembari daging direbus dilakukan penambahan bahan lain yaitu cuka kedalam masakan, pemberian cuka ini dilakukan secara bertahap sambil masakan diaduk-aduk perlahan sehingga semua bumbu meresap kedalam daging.
Add caption

Jika anda baru pertama kali merasakan sie reuboh, Rasa asam muncul dari cuka, berpadu dengan aneka rempah dalam kuah yang ternyata tidak menggunakan santan, tapi penuh lemak sehingga kental. Cita rasa ini meresap ke dalam setiap serat daging sapi yang menjadi bahan utama. Karena penuh lemak, maka Sie Reuboh ini wajib dihidangkan panas-panas. Dan uniknya ternyata menu ini juga menjadi pilihan buah tangan bagi orang-orang yang berkunjung di Aceh karena bisa tahan sampai satu bulan lamanya.

Bahkan, konon katanya menurut literatur yang ada, Sie Reuboh merupakan makanan pasukan tentara saat hendak pergi berperang pada masa kerajaan dulu. Setiap tentara saat berperang, selalu saja dibekali dengan Sie Reuboh. Alasan logis mengapa dibekali dengan Sie Reuboh. Hal ini mengingat Sie Reuboh bisa tahan dalam jangka waktu lama. Sehingga menguntung bagi tentara kerajaan yang berperang.


Sayangnya, sekarang makanan ini sudah mulai terlupakan oleh para remaja Seuramoe Mekkah akibat banyaknya produk makanan baru yang bermunculan berbasis makanan cepat saji dan instan. Padahal, makanan tradisional merupakan salah satu identitas dari Aceh Besar yang harus diajarkan untuk generasi masa depan agar kita tidak lupa dengan apa yang dimiliki Aceh.

0 comments:

Post a Comment

Pages

 
Free Web Hosting | Top Web Host