Wednesday 2 December 2009

Kisah Seekor Kucing

Kucing sebagai hewan peliharaan yang lucu, ternyata memiliki keunikan yang luar biasa. Konon, selain memiliki 9 nyawa, kucing juga diyakini oleh sebagian besar masyarakat kita sebagai pembawa bencana jika sampai tertabrak oleh kendaraan. Menurut mitos, jika ada kucing mati karena tertabrak kendaraan, maka harus dikuburkan layaknya jenazah manusia, karena jika tidak akan membawa bencana bagi si penabrak
.

Minggu pagi kemarin Erix keluar rumah dengan berkendara motor menuju toko kelontongan. Jarak toko dan rumah Erix sekitar 200an meter saja. Biasalah jika Minggu pagi seperti itu jalanan akan ramai dipenuhi orang-orang yang ingin belanja atau liburan. Setelah Erix berbelok di sebuah perempatan, ternyata kondisi jalan lagi macet. Semua kendaraan merayap pelan dan mengambil jalur di sisi kiri jalan, baik yang searah maupun berlawanan arah. Ada apa ini? Ombung sedikit heran karena tidak biasanya terjadi macet di jalan itu.

Waktu terus melangkah, kendaraan mulai melangkah pelan, dan… Astaga! Ternyata yang bikin jalanan macet adalah seekor anak kucing. Ia berada di bahu kanan jalan dan agak ke tengah, anak kucing tersebut hilir mudik seperti kebingungan. Kendaraan yang lewat seakan berhati-hati sekali, orang-orang itu seperti ngeri akan ketiban sial jika sampai melindas anak kucing itu. Anehnya, meski begitu tak ada seorangpun dari para pengemudi tersebut turun ke jalan untuk menyingkirkan anak kucing itu. Mereka seolah mempersilahkan kemana saja anak kucing itu akan berjalan.

Percaya atau tidak mengenai mitos si Kucing ini, itu sih terserah anda. Kalau Erix hanya mengambil sisi positif dari mitos tersebut, bahwa sudah sepatutnya kita saling menghormati dan menjaga antar sesama mahluk hidup. Toh… Kucing juga punya nyawa sama seperti manusia, maka janganlah semena-mena, mereka juga berhak untuk hidup. Sayangnya kenapa hanya sebagian hewan saja yang dimitoskan, kenapa tidak semuanya? Jika semua hewan diperlakukan sama seperti kucing, mungkin kelestarian hidup mereka akan terjaga dan manusia pasti mendapat manfaat darinya, karena ekosistem akan berjalan dengan normal.

Erix berkata seperti itu bukan berarti melarang untuk membunuh hewan, hanya saja dalam membunuh hewan haruslah dengan tata cara yang benar seperti menyembelihnya, bukan dengan cara yang brutal atau asal-asalan, dan itupun harus dilihat dari seberapa besar segi manfaatnya. Tuhan menciptakan hewan dan tumbuhan di bumi ini adalah untuk diambil faedahnya bagi manusia, maka sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan pemberian Tuhan tersebut dengan sebaik-baiknya.

0 comments:

Post a Comment

Pages

 
Free Web Hosting | Top Web Host