By: Meriza Akbar
Selasa, 17 April 2012 / 02.35 WIB
Hey kamu!!
kamu yang kusebut Langitku karena kau begitu jauh,
tak bisa kugapai,
tak bisa jadi milikku…
Begitu kau panggil aku "Bintangmu",
Supaya aku jatuh padamu.
Harapmu,
Harapku,
Tetapi tidak bagi "mereka".
Kusebut mereka Benalu,
Sebab mengganggu aku dan kamu.
Kemudian aku sadar,
Bahwa aku memanggil diriku sendiri…
Inginku gapai keramaian dengan mengais cintamu.
Mengasingkan sepi yang kini sangat akrab denganku.
Aku berbicara pada Sepi,
Barangkali bisa jadi ramai kemudian.
Aku tertawa.
Sepi juga tertawa.
Menertawakan kami yang haus akan keceriaan; keramaian
Usah kau tanya lelah pada mataku,
Yang terus terjaga,
Terus menunggu hingga pagi menyapa.
Tanyakan saja pada hatiku.
Selasa, 17 April 2012 / 02.35 WIB
Hey kamu!!
kamu yang kusebut Langitku karena kau begitu jauh,
tak bisa kugapai,
tak bisa jadi milikku…
Begitu kau panggil aku "Bintangmu",
Supaya aku jatuh padamu.
Harapmu,
Harapku,
Tetapi tidak bagi "mereka".
Kusebut mereka Benalu,
Sebab mengganggu aku dan kamu.
Kemudian aku sadar,
Bahwa aku memanggil diriku sendiri…
Inginku gapai keramaian dengan mengais cintamu.
Mengasingkan sepi yang kini sangat akrab denganku.
Aku berbicara pada Sepi,
Barangkali bisa jadi ramai kemudian.
Aku tertawa.
Sepi juga tertawa.
Menertawakan kami yang haus akan keceriaan; keramaian
Usah kau tanya lelah pada mataku,
Yang terus terjaga,
Terus menunggu hingga pagi menyapa.
Tanyakan saja pada hatiku.
0 comments:
Post a Comment