Sebagai pengetahuan dasar bagi kita yang seringkali memakan obat namun tidak mengerti arti tanda dalam kemasan, termasuk kandungan yang ada didalamnya. artikel ini menjelaskan secara ringkas sekelumit tentang obat dan kemasannya.
Obat-obat yang dijual di pasaran dilengkapi dengan kode berupa lingkaran berwarna pada kemasannya. Masing-masing warna mengindikasikan ketentuan yang berbeda:
* Lingkaran hijau Obat-obatan dengan tanda lingkaran hijau mengindikasikan bahwa obat ini dapat dibeli bebas di pasaran. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain, vitamin, oralit, pedialit dan sebagainya.
* Lingkaran biru Lingkaran biru yang terdapat dalam kemasan obat mengindikasikan bahwa obat ini dijual bebas terbatas. Maksudnya, meski bisa dibeli tanpa resep dokter, tapi aturan pakai dan efek sampingnya harus menjadi perhatian. Penggunaannya pun harus sesuai dengan indikasi yang tertulis pada kemasannya. Yang termasuk dalam golongan lingkaran biru antara lain obat batuk dan obat demam.
* Lingkaran merah Lingkaran merah menunjukkan bahwa obat tersebut termasuk golongan obat keras yang harus diresepkan dokter. Yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik, obat-obat hormonal dan sebagainya.
KANDUNGAN OBAT* BATUK
Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek, meski ada juga yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya, antara lain:
- BromhexsinBerfungsi sebagai pengencer dahak.
- Dextrometrofan
Berfungsi sebagai antibatuk.
- Ambroxsol
Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.
Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk, sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.
* PILEK Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:
- Decongestan Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.
- Antihistamin Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.
* DEMAM Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:
- Analgetik Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.
- Antipiretik Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.
Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak.
* DIARE Tren pengobatan terbaru yang direkomendasikan WHO untuk diare pada anak adalah memberikan oralit (larutan gula garam) atau pedialit (pengganti cairan tubuh untuk anak-anak dengan rasa stroberi atau vanila). Keduanya termasuk golongan lingkaran hijau yang berarti boleh dijual bebas. Oralit atau pedialit fungsinya mengganti cairan yang keluar dan menjaga supaya tidak sampai dehidrasi.
Dahulu tujuan pengobatan diare lebih mementingkan supaya kembali “mampet”. Kalau sekarang, meskipun si kecil buang air besar sampai 8 kali sehari masih dianggap wajar. Kenapa? Karena justru “racun-racun” yang menyebabkan diare dibiarkan keluar bersama kotoran.
Sebelum memberikan obat diare, ada baiknya orang tua mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sebab zat-zat yang terdapat dalam obat-obat ini umumnya berfungsi menyerap dan memampatkan. Zat-zat tersebut antara lain:
- Becarbon Fungsinya menyerap dan mengeluarkan kembali.
- Coulin dan Pektin
Fungsinya menyerap.
- Aktifited Aktapolid
Untuk pengobatan simtomatik, seperti rasa mulas, perih, kembung.
ZAT-ZAT TAMBAHAN LAINNYA
Obat identik dengan rasa pahit. Untuk anak, hal tersebut jelas menyulitkan, sebab kesembuhannya sedikit banyak ditentukan dengan masuk/tidaknya obat ke dalam tubuh. Untuk itulah obat-obatan anak biasanya diberi zat-zat tambahan sehingga terasa lebih “enak” di lidah. Ada pun zat-zat tersebut adalah:
* Pewarna Biasanya digunakan carmin atau indigo.
* Perasa
Ekstrak rasa buah, seperti stroberi, jeruk, vanila dan sebagainya.
* Pemanis
Sakarin, equal, atau gula pasir biasa.
* Aroma
Menthol, mint, aroma buah dan sebagainya.
* Bentuk
Dengan kemajuan teknologi, obat berbentuk tablet kini dicetak dalam bentuk-bentuk yang menarik, seperti boneka, binatang dan sebagainya.
Zat-zat tambahan tersebut aman dikonsumsi, sebab dalam proses perizinannya, lembaga-lembaga yang berwenang akan mengawasinya dengan ketat sebelum meloloskannya. Apalagi zat-zat tersebut jumlahnya sangat sedikit alias tidak signifikan. Pasalnya, zat tambahan tersebut tidak boleh mengurangi “keampuhan” dan fungsi utama obat tersebut.
@ tabloid-nakita.com
2 comments:
TapiBanyaknya anak-anak yang menggunakan obat-obatan seperti dextrometrofan,alasanya karna mereka ingin mengalami dunia halusinasi yg di sebabkan oleh halusinogen(penghayalan)................................................................................................
Ok... nie lgi diusahakan...
Post a Comment