Saturday, 1 May 2010

Makanan BerLemak Bisa Menyebabkan Kecanduan

Minuman soda, cheese cake, ataupun ayam goreng dapat membuat si kecil gempal, dan selanjutnya, mengubahnya menjadi seorang pecandu. (Foto: gettyimages)
SI kecil hobi menyantap makanan cepat saji saat Anda
SI kecil hobi menyantap makanan cepat saji saat Anda mengajaknya ke mal. Hati-hati, salah satu jenis makanan berlemak itu bisa menimbulkan kecanduan sama seperti heroin dan kokain pada tubuhnya.

Minuman soda, cheese cake, ataupun ayam goreng dapat membuat si kecil gempal, dan selanjutnya, mengubahnya menjadi seorang pecandu. Sebuah studi baru menemukan bahwa makanan lezat dan berlemak bisa mendatangkan kecanduan, seperti halnya kokain dan heroin. Demikian seperti okezone nukil dari Nydailynews.

Para ilmuwan Florida mencari penyebab obesitas dengan membiarkan tikus laboratorium menggerogoti cake manis, daging babi, dan sosis. Hasilnya, mereka menemukan bahwa tikus-tikus tersebut mengalami ketagihan, seperti diteliti responnya pada otak tikus-tikus.

Untuk mempertahankan asupan tinggi lemak, tikus-tikus tersebut diberikan lebih banyak lagi makanan tinggi lemak, hingga mereka mengalami obesitas selama proses penelitian.

Salah seorang peneliti, Paul Kenny dari Scripps Research Institute mengatakan, ia menduga perubahan kimiawi yang terjadi pada tikus ketika mengonsumsi makanan tidak sehat, juga mungkin terjadi pada manusia.

"Ada sistem dalam otak yang sudah diaktifkan atau terlalu aktif, dan itu mengendalikan tubuh pada tingkat bawah sadar. Obesitas merupakan bentuk kompulsif dari kebiasaan makan," tulisnya dalam dalam jurnal Nature Neuroscience.

Dan seperti pecandu heroin, tikus pecandu makanan tidak terhalang oleh ancaman sakit. Seperti ketika para peneliti merangsang kaki tikus dengan sengatan listrik, mereka tidak merasa kesakitan, dan hanya berhenti dari aktivitas menggerogoti makanan. "Perhatian mereka hanya berfokus pada mengkonsumsi makanan," kata Kenny.

Temuan ilmuwan Scripps seperti apa yang coba digambarkan Dr Gene-Jack Wang dari Long Island's Brookhaven National Laboratory. "Kita membuat makanan kita sangat mirip dengan kokain sekarang," katanya pada health.com. "Kita ‘membersihkan’ makanan. Nenek moyang kita makan biji-bijian, tapi kita makan roti putih. Indian Amerika makan jagung, kita makan sirup jagung."

Dua pertiga orang dewasa Amerika dan sepertiga anak-anak diyakini menjadi gemuk atau kelebihan berat badan. Kondisi ini menyebabkan pemerintah Amerika Serikat harus menanggung biaya sekitar USD150 miliar setiap tahunnya.
(ftr)

0 comments:

Post a Comment

Pages

 
Free Web Hosting | Top Web Host